Arsitektur dinasti Song (960–1279) terkenal karena menara pagoda Buddha yang tinggi, jembatan batu dan kayu yang sangat besar, makam yang mewah, serta istana-istana yang megah. Meskipun karya sastra tentang arsitektur sudah ada sebelumnya, tulisan mengenai arsitektur berkembang pesat selama Dinasti Song, bahkan menjadi lebih profesional dengan ukuran-ukuran, bahan bangunan, dan cara kerja yang ringkas dan terorganisir rapih.
Selain contoh-contoh bangunan yang masih berdiri sampai sekarang, gambaran dalam dalam Budaya dinasti Song, gambar arsitektur, dan ilustrasi dalam buku-buku yang diterbitkan semuanya membantu sejarawan modern dalam memahami arsitektur pada periode dinasti Song .
Tata letak ibu kota Tiongkok kuno, seperti ibu kota Dinasti Song Utara: Bianjing, mengikuti pedoman dari kitab Kao Gong Ji, yang menetapkan tembok kota berbentuk persegi dengan beberapa gerbang di setiap sisinya dan lorong-lorong untuk jalan kaisar.[1]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search